Humas Setda – Ponpes Abu Mansur 2 yang terletak di Jln. Nyi Gede Cangkring Desa Kaliwulu Kecamatan Plered akan melaksanakan pembagunan Asrama Putri untuk para santrinya (Senin 9/10/2017). Hadir dalam acara tersebut Bupati Cirebon Dr. H. Sunjaya Purwadisastra, Drs., MM., M.Si, As-Syekh As-Sayyid Amin Muhammad Ali Adduhaibi Al- Jailani, Drs. KH. S. Madkosim, MM (Ketua Yayasan Ponpes Abu Mansyur), H. Moh. Alimudin, LC (Pengasuh Ponpes Abu Mansur), Camat Plered, Camat Weru, Forkopimcam Plered, Kuwu Plered, tokoh masyarakat setempat, serta para undangan.
Dalam sambutannya, Pengasuh Ponpes Abu Mansur, menyampaikan ucapan selamat datang kepada As-Syekh As-Sayyid Amin Muhammad Ali Adduhaibi Al-Jailani yang mana merupakan ulama dari Libanon yang telah datang untuk memberikan tausyiah, dan juga ucapan terima Kasih kepada Bupati Cirebon yang telah hadir dalam acara Silaturrahim, Ijajah Aurad dan Do’a Keberkahan serta peletakan batu pertama Asrama Putri Ponpes Abu Mansur
Sementara itu, Bupati Cirebon menyampaikan bahwa pendidikan agama harus mampu memberikan pengetahuan dan membentuk sikap, kepribadian, dan ketrampilan peserta didik dalam mengamalkan agamanya. Selain itu pondok pesantren harus mampu mempersiapkan santri untuk dapat menjalankan peran yang menuntut penguasaan pengetahuan tentang ajaran agama dan mengamalkan ajaran agamanya. Hal ini sesuai dengan visi Kabupaten Cirebon tahun 2014-2019 yaitu “Mewujudkan Masyarakat Kabupaten Cirebon yang Agamis, Maju, Adil, Sinergi dan Sejahtera”.
“Yang paling penting pesantren telah mengambil peran dalam proses islamisasi masyarakat dan telah diakui keberadaannya sebagai “Agent of Culture” yang mampu untuk menginterpretasikan pesan-pesan ajaran agama dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari” tegas Bupati kemudian.
Dalam kesempatan acara tersebut selanjutnya diisi tausyiah oleh As-Syekh As-Sayyid Amin Muhammad Ali Adduhaibi Al- Jailani ulama dari Libanon. Dalam tausyiyahnya beliau menyampaikan bahwa orang yang mendapat naungan dari Allah SWT diantaranya adalah pemimpin adil; pemuda yang ta’at kepada Allah SWT; sesorang yang hatinya bergantung dan selalu ingin berjama’ah ke masjid hanya karena Allah SWT; dua orang saling mencinta, menghormati, mengasihi hanya karena Allah SWT; orang yang bersodakoh/infaq hanya karena Allah SWT; dan laki-laki yang menolak ajakan maksiat oleh perempuan karena takut Allah SWT semata. (AS/SW)