Humas Setda   – Rencana kedatangan Presiden RI, Joko Widodo dalam acara Haul dan Khotmil Alquran di Ponpes (Pondok Pesantren) KHAS (Kyai Haji Aqiel Siroj) Kempek, Palimanan – Cirebon  menarik perhatian masyarakat Kabupaten Cirebon, termasuk Bupati Cirebon. Kepala Negara dan rombongan tiba di Bandar Udara Cakrabhuwana Penggung Cirebon ‎dengan menggunakan Pesawat CN-295 TNI AU sekitar pukul 16.15 WIB, Jumat (20/10/17) yang langsung disambut Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan.  Turut mendampingi Presiden terlihat Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Sekretaris Militer Presiden Marsda TNI Trisno Hendradi, Komandan Paspampres Mayjen TNI (Mar) Suhartono dan Staf Khusus Presiden Diaz Hendropriyono.

Presiden beserta rombongan meninggalkan bandara Penggung dan langsung menuju Ponpes Kempek dengan menaiki mobil Camry warna hitam  melintasi jalur tol Pejagan – Palimanan. Setibanya di depan jalan menuju pintu masuk Ponpes sekitar pukul 16.30 WIB,  ribuan santri dan warga setempat yang sudah mengantri berdiri di median jalan menyambut  kedatangan orang nomor satu di Republik Indonesia ini, yang telah menunggu sejak siang hari. Kehadiran Jokowi, panggilan akrab Joko Widodo, bersama rombongan di Ponpes KHAS Kempek Palimanan langsung disambut  hangat oleh Bupati Cirebon Dr. H. Sunjaya Purwadisastra, pimpinan sekaligus pemiliki Ponpes kempek KH. Jafar Shodiq Aqiel Siroj, para ulama dan tokoh agama, serta para pengasuh beserta santri/santriwati.

Diawali dengan sambutan oleh KH. Jafar Shodiq Aqiel Siroj yang menyampaikan rasa syukur dan bangga atas kedatangan Presiden jokowi widodo dalam acara Haul dan Khotmil Quran di kempek Cirebon. “Semoga dengan kehadiran Bapak Presiden membawa berkah dan inspirasi bagi masyarakat terutama santri di Cirebon,” pungkasnya. Selanjutnya, Aqiel Siroj mengharapkan bahwa acara ini dapat bermanfaat, barokah dan berjalan lancar hingga selesai.

Menginjak sambutan berikutnya, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa kerukunan dan kebhinnekaan bangsa indonesia yang masih terjaga hingga saat ini tak lepas dari peran para kyai, termasuk Ketua Umum PBNU KH. Aqiel Shiraj dan semua santri Pondok pssantren Khas Kempek. Indonesia, lanjut Presiden, merupakan negara dengan muslim terbesar karena banyak kepala negara yang tidak tahu dan hal ini juga pernah disampaikan kepada Raja Salman saat berkunjung ke Indonesia. “Keragaman itu sudah jadi hukum Allah, anugerah Allah kepada Bangsa Indonesia yang harus dirawat, ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathoniyah,” tambah Presiden.

Presiden Joko Widodo juga mengajak seluruh umat Islam untuk berkaca pada sikap dan teladan para kyai. Islam dan kehidupan kebangsaan adalah selaras, beriringan dan bukan bertentangan. Dipenghujung sambutannya, Jokowi mengatakan kepada para santri dan para undangan lainnya, bahwa tak perlu diragukan lagi kecintaan para kyai terhadap bangsa dan negara Indonesia. ”Apa yang sudah diajarkan Islam sudah seiring dengan pelajaran kehidupan berbangsa. Maka, demgan keberadaan para ulama dan pesantren yang ada di Kempek Cirebon ini, mempunyai peran penting dalam mewujudkan NKRI. “Bahkan, saat perang merebut kemerdekaan para kyai pula yang menerapkan ‘hubbul wathan minal iman’ yang memiliki makna cinta tanah air adalah sebagian dari iman,” tegasnya diakhir sambutan.

Usai acara, presiden melaksanakan sholat Magrib berjamaah di Masjid Al Jadied Kempek bersama rombongannya, lalu kembali melanjutkan perjalanannya ke Jakarta, diiringi do’a dan lambaian tangan para santri dan masyarakat sebagai ungkapan selamat jalan, dan selamat sampai tujuan. (Nrjt/Jay).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *