PROKOMPIM -Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, secara resmi mengiperasikan kembali, Pabrik Gula Sindanglaut Cirebon, setelah selama empat tahun operasionalnya dihentikan.
Beroperasinya kembali PG Sindanglaut ini, ditandai dengan penarikan tuas sirine pabrik gula secara bersama-sama, yang dilakukan oleh Menteri Pertanian, Bupati Cirebon dan anggota DPR RI.
Bunyi sirine ini pula, merupakan tanda dimulainya kembali penggilingan tebu, yang sudah cukup lama tidak dilakukan di pabrik tersebut.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, pengoperasian PG Sindanglaut ini, dikarenakan kebutuhan gula yang masih belum mencukupi di Indonesia.
Ia menyebut, produksi gula di Indonesia masih kurang sebanyak 800ribu ton pertahunnya. Upaya swasembada gula ini, akan terus diupayakan hingga tahun 2024 nanti.
“Salah satu upayanya, yaitu dengan perluasan lahan tebu, penggunaan Alsintan dan pengaktifan pabrik gula,” kata Syahrul.
Syahrul berharap, aktifnya PG Sindanglaut ini, tidak hanya bertahan dalam waktu singkat saja, namun harus bisa bertahan selamanya.
Ia juga mendorong adanya penambahan teknologi baru di PG Sindanglaut ini. Hal tersebut untuk bisa memaksimalkan hasil dari pengolahan tebunya.
“Setelah sudah diaktifkan, jangan hanya sebentar terus mati lagi. Saya juga berencana mengaktifkan kembali PG Subang yang juga sedang non aktif,” kata Syahrul.
Bupati Cirebon Drs H Imron, M.Ag, menyambut baik adanya pengaktifan kembali PG Sindanglaut. Imron menganggap, hal ini merupakan salah satu motivasi bagi para petani tebu di Kabupaten Cirebon.
Imron juga mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Pertanian, yang sudah memberikan sejumlah bantuan, untuk peningkatan pertanian di Kabupaten Cirebon.
“Terima kasih kepada Pak Menteri, sudah memotivasi para petani di Kabupaten Cirebon, untuk aktif kembali menanam tebu,” kata Imron.