Humas Setda   –  Rangkaian monitoring ke semua sekolah yang tempatnya dijadikan lokus penyelenggarakan Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan (UNPK) atau kejar paket C di Kabupaten Cirebon, Bupati  yang memiliki nama lengkap DR. H. Sunjaya Purwadisatra, Drs., MM., M.Si., kembali melanjutkan kegiatannya ke dua sekolah yang  belum sempat dikunjungi, yakni SMPN 1 Astanajapura dan  SMPN 1 Lemahabang (Minggu, 23/04/17), setelah kemarin dienam sekolah.

 

Tepat pukul 08.00, Bupati tiba di pintu masuk SMP 1 Astanajapura, dan seperti biasanya sesaat turun dari kendaraan dinas langsung menuju ke salah satu ruangan terdekat peserta ujian kejar paket C. “Bagaimana ujiannya, bisa?” Tanya Bupati dibalas dengan senyuman para peserta. “Tahu siapa yang datang?” lanjutnya, langsung diiyakan oleh hampir semua peserta ujian. Namun ketika ditanya siapa yang mengetahui nama lengkap Bupati Cirebon dengan gelarnya, kebanyakan hanya tahu nama depannya. Salah satu peserta mengacungkan jari dan dipanggil maju kedepan kelas untuk menyebutkan nama lengkap dengan gelarnya. Karena penyebutan gelarnya yang kurang tepat, Bupati memberikan hadiah sebesar Rp. 50.000,-.

 

Sementara dibeberapa kelas berikutnya ternyata ada juga yang dapat menyebutkan secara lengkap nama dan gelar,  meskipun belum mengetahui bahwa sekarang Bupati Cirebon telah merampungkan gelar doktornya dibidang ilmu pemerintahan di Ilmu Pemerintahan Dalam Negeri Jatinangor Sumedang beberapa waktu lalu. Namun begitu, Bupati tak segan langsung mengganjar dengan hadiah sebesar Rp. 100.000,-. Tak lupa diakhir monitoringnya disetiap ruang, Bupati menawarkan diri untuk berfoto bersama yang disambut hangat oleh peserta, serta menyampaikan harapan agar semua peserta dapat lulus semuanya.

 

Namun ada yang menarik di Astanajapura ini, yaitu salah satu peserta yang paling tua, yang telah berusia lima puluh delapan tahun bernama R. Abdurahman yang berasal dari Desa Banjarwangunan Kecamatan Mundu.

Menurut salah satu panitia, bahwa peserta yang terdaftar mengikuti ujian adalah sebanyak empat ratus, namun tujuh puluh satu orang tidak hadir. “Yang hadir tiga ratus dua puluh sembilan orang atau delapan puluh dua persen” katanya singkat. Diakhir kunjungannya, Bupati diminta berfoto bersama dan swafoto alias selfie dengan para panitia ujian.

 

Monitoring berikutnya berakhir di SMPN 1 Lemahabang. Disini peserta ujian terdaftar mencapai empat ratus tiga puluh dua orang dengan ringkat kehadiran peserta ujian delapan puluh empat persen, atau sebanyak enam puluh empat peserta tidak hadir. Sementara itu untuk memenuhi pelaksanaan ujian, peserta dibagi kedalama dua puluh  empat ruang. Sama halnya dengan kunjungan sebelumnya, disetiap ruang Bupati menyapa, memberikan hadiah bagi siapa yang dapat menjawab nama beliau lengkap dengan gelarnya. Diteruskan kemudian dengan foto bersama dan ucapan doa semoga peserta dapat lulus keseluruhan.

 

Dalam wawancara khusus Kru Humas dengan Kepala Bidang Pendidikan Non Formal, Drs. Herman, MM., menyampaikan bahwa data peserta berbasis data pokok pendidikan yang beralamat di website kementerian, tidak seperti tahun sebelumnya fata berbasis manual. “Sekarang UNPK sudah setara dengan formal” jelasnya. Selain itu, beliau juga bersyukur bahwa pelaksanaan ujian dapat berjalan dengan lancar dan sukses, dan berharap semua peserta ujian dapat lulus seratis persen, meskipun tetap mengacu pada Standar Kompetensi  dan Kompetensi Dasar (SKKD) untuk masing-masing pelajaran yang dibebankan kepada program kejar Paket C. “Hal ini sesuai dengan Standar Isi Permendiknas  No 14 Tahun 2007”, ungkapnya.

 

Sementara bagi yang tidak lulus ataupun yang tidak dapat mengikuti ujian kali ini, dapat mengikuti ujian nanti di Bulan Oktober 2017. Namun demikian, “ujian nanti akan berbasis komputer (UNBK), dan sekarang ini namanya Ujian Nasional Berbasis Kertas dan Pinsil  (UNBKP)”, tambahnya. (ES)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *