Humas Setda  – TPB/ SDGs adalah tujuan pembangunan berkelanjutan atau dalam bahasa inggrisnya Sustainable Development goals, (SDGs) merupakan agen dunia yang menangani segala permasalahan yang ada di daerah, salah satunya adalah penanganan dalam hal kemiskinan,kesehatan,pendidikan, sosial, ekonomi, kesejahteraan, kesetaraan gender bahkan penanganan iklim.

SDGs ini adalah agen yang telah dicanangkan bersama oleh 189 negara dan di tanda tangani oleh 147 kepala negara termasuk Indonesia pada penandatanganan (KTT ) di New York pada Setember tahun 2000 lalu.

Acara sosialisasi rencana aksi daerah TPB/ SDGs ini, diselenggarakan di Hotel Aston Jl. Brigjen Sudarsono kabupaten Cirebon pada Kamis, 22/3/2018 yang dihadiri oleh Plt. Bupati Cirebon, Shelly Andriyani Gantina, Wakli Ketua Dewan Kab. Cirebon Yuningsih Ketua Infid Internasional, para mitra SDGs Provisi Jawa barat dan daerah, perwakilan Bapelitbangda Kab. Cirebon serta undangan lainnya.

SDGs akan bekerjasama dengan Pemerintah daerah Kabupaten Cirebon melalui Bapelitbangda yang saat ini sedang dalam proses penyusunan dan rencananya akan diterapkan kedalam program SKPD yang bertujuan turut mensukseskan pembangunan di segala bidang.

Seperti apa yang sampaikan oleh salah satu perwakilan AISIA provinsi Jawa barat, Sri dewi wulandari mengatakan, bahwa Kabupaten Cirebon adalah selangkah lebih maju, dari pada kabupaten lain yang akan dijadikan pilot project.

Dan SDGs sendiri untuk melakukan pembanungunan tidak bertumpuh kepada pemerintah Karena pembangunan bukan saja milik pemerintah tetapi pembangunan adalah milik rakyat dan milik kita semua, baik dalam segi anggaran operasional atau yang lainya justru SDGs akan memberikan bantuan kepada masyarakat untuk kemaslahatan masyarakat dan akan berjalan dengan tehnisnya sendiri karena, SDGs akan melibatkan para dunia usaha, akademis dan dari berbagai komunitas lainya, mudah – mudah dengan hadirnya SDGs di Kabupaten Cirebon akan lebih sejahtera.”ulasnya.

Plt. Bupati Cirebon, Shelly berharap dengan adanya kerjasama antara pemerintah dan SDGs ini akan lebih mengurangi angka kemiskinan di Kabupaten Cirebon, menurut Shelly bahwa diakibatkan dari tingginya angka perceraian di kabupaten Cirebon di posisi ke 3 se Indonesia setelah Kota cimahi( Bandung ) dan kab. Indramayu, banyak masyarakat kab. Cirebon yang broken home dampak dari perceraian tadi Sang ayah tidak bertanggung jawab kepada nafkah dan Ibunya tidak mempunyai penghasilan ekonomi yang akhirnya terjadilah para generasi kita terdampak dari semua itu.

Kemudian lepas nya dari perhatian para orang tua sehingga anak – anak kita banyak yang drop out dari sekolah dan terjerat dalam dunia bebas seperti mengkonsumsi narkoba dan sejenisnya. Itulah akibat tadi, semua generasi kita menjadi korban kemiskinan.(NJT).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *