Humas Setda Kab.Cirebon –  Pemerintah Kabupaten Cirebon, terus memaksimalkan pembayaran non tunai dengan cara digital. Pembayaran tersebut akan diterapkan disejumlah tempat, mulai dari pasar hingga fasilitas kesehatan. Pembayaran non tunai juga, akan mulai diberlakukan, untuk pembayaran parkir. Kegiatan ini, merupakan hasil kerjasam pemkab Cirebon dengan Bank Indonesia dan Bank BJB.

Bupati Cirebon Drs H Imron,M.Ag mengatakan, pembayaran dengan uang digital ini, merupakan salah satu bagian dari Kabupaten Cirebon menuju smart city. Menurut Imron, adanya pembayaran dengan cara digital ini, akan lebih memudahkan masyarakat ketika melakukan transaksi.

“ Selain untuk tidak repot, juga sekaligus untuk mengantisipasi adanya penyimpangan,” ujar Imron, saat melakukan launching dan webinar, perluasan elektronifikasi transaksi di Kabupaten Cirebon, Selasa 26 Januari 2021.

Nantinya, pembayaran tersebut akan menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) yang dikeluarkan secara resmi oleh Bank Indonesia. Masyarakat, tinggal melakukan scan barcode QRIS, yang ada disejumlah tempat pelayanan.

Imron mengungkapkan, sejumlah fasilitas yang nantinya bisa menggunakan pembayaran non tunai, yaitu tujuh pasar yang ada di Kabupaten Cirebon, yakni Pasar Babakan, Pasar Ciledug, Pasar Jamblang, Pasar Palimanan, Pasar Cipejeuh, Pasar Sumber dan Pasar Batik Plered.

Selain tujuh pasar, empat Puskesmas yaitu Puskesmas Plered, Puskesmas Dukupuntang, Puskesmas Sindanglaut dan Puskesmas Sumber. Pembayaran non tunai, juga bisa dilakukan untuk melakukan pembayaran parkir di Hutan Kota Sumber.

“ Selain itu, pembayaran non tunai juga, diterapkan di empat Bumdes Smart, pembayaran PBB, pembayaran retribusi sampah dan pajak kendaraan,” ujar Imron.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Cirebon, Bakti Artanta menuturkan, bahwa pembayaran digital dengan QRIS sangat mudah dan tidak membutuhkan fasilitas yang mahal. Warga tinggal melakukan scan barcode yang tersedia, melalui sejumlah aplikasi yang saat ini sudah dikenal oleh masyarakat.

“ Jadi, hanya menggunakan satu barcode, bisa digunakan untuk banyak aplikasi,” ujar Bakti.

Dibeberapa tempat, parkir dengan pembayaran digital memang masih banyak yang menggunakan tapping. Namun di Cirebon, sudah mulai menggunakan scan barcode. Langkah yang dilakukan di Cirebon ini, juga mendapatkan banyak apresiasi dari wilayah lainnya. Terbukti, banyak juga daerah diluar Cirebon, yang mau belajar untuk penggunaan QRIS ini.

Bakti mengingatkan, pembayaran dengan menggunakan digital ini, harus terus dilakukan monitoring dan evaluasi. Karena menurutnya, percuma juga jika fasilitas tersebut sudah banyak tersedia, namun tidak banyak yang menggunakan. Oleh karena itu, pihaknya juga akan membantu Pemkab Cirebon, dalam memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat, terkait penggunakan pembayaran digital ini.

“Nanti kami juga akan memnbuat spanduk dan lainnya. Kami tidak akan bergerak sendiri, tapi juga tetap menggandeng Pemkab Cirebon dan Bank BJB,’ kata Bakti. (Team Liputan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *