Prokompim Setda –  Melonjaknya angka kasus Covid 19 disejumlah wilayah di Indonesia, langsung ditanggapi serius oleh Pemerintah Kabupaten Cirebon.

Sejumlah langkah sudah disiapkan, sebagai salah satu bentuk antisipasi penyebaran covid 19. Pemkab Cirebon, juga menggelar rapat evaluasi, untuk mengetahui persiapan sejumlah instansi, dalam upaya pencegahan covid 19.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, dr Neneng Hasanah mengatakan, pada 4 Februari 2022 saat ini  terdapat sebanyak 137 kasus positif covid 19.

Dari jumlah tersebut, 100 diantaranya sedang menjalani isolasi mandiri, sedangkan 37 lainnya, sedang menjalani isolasi di rumah sakit.

“Isolasinya, dilakukan di 11 rumah sakit yang ada di Kabupaten Cirebon,” kata Neneng.

Direktur Rumah Sakit Arjawinangun, dr Bambang Sumardi menuturkan, pihaknya telah menyiapkan empat skenario, jika lonjakan kasus terjadi di Kabupaten Cirebon.

Menurutnya, RSUD Arjawinangun akan menyiapkan sebanyak 180 Tempat Tidur (TT) untuk penanganan covid 19, dari total 368 TT yang ada di RSUD Arjawinangun.

“Sekitar 50 persen dari jumlah total tempat tidur di RSUD Arjawinangun, disiapkan untuk menangani lonjakan kasus covid 19,” kata Bambang, Jumat (4/2/2022).

Bambang menjelaskan, bahwa pihaknya akan menyiapkan TT untuk penanganan covid secara bertahap. Untuk skenario pertama, pihaknya hanya akan menyiapkan sebanyak 34 TT, untuk penanganan covid.

Namun nanti jika keterpaikainnya sudah mencapai 80 persen, pihaknya kembali menyiapkan TT, sebanyak 58 tidur. Jika terus bertambah dan sudah mencapai 80 persen dari TT, pihaknya kembali menambah TT untuk penangnan covid.

“Nanti sampai akhirnya, kami akan menyiapkan total sebanyak 180 TT untuk penanganan covid,” kata Bambang.

Sedangkan untuk RSUD Waled, dalam antisipasi melonjaknya kasus covid 19 di Kabupaten Cirebon, rumah sakit di bagian timur ini, akan menyiapkan sebanyak 152 TT, atau 40 persen dari jumlah TT di RSUD Waled.

“Nanti kami siapkan sebanyak 29 TT terlebih dahulu. Namun jika alami lonjakan, akan bisa dimaksimalkan menjadi 152 TT,” kata Direktur RSUD Waled, dr Luthfi.

Luthfi juga menyampaikan, bahwa persediaan obat-obatan dan oksigen di RSUD Waled dalam kondisi aman. Sedangkan untuk keterpakaian tempat tidur, saat ini terpakai sebanyak 5 TT atau 17 persen dari total tempat tidur yang disiapkan.

Sekretaris Dinas Pendidikan, Sudiharjo menyampaikan, bahwa saat ini tercatat sebanyak 3 siswa dinyatakan positif covid 19.

Salah satu langkah yang dilakukan oleh Disdik Kabupaten Cirebon, sesuai dengan Surat Keputusan 4 Menteri, terkait dengan penanganan, jika ada siswa yang terkena covid.

“Yaitu, siswa yang lainnya diliburkan selama 7 hari. Kalau yang positif, ditangani puskesmas terdekat,” kata Sudiharjo.

Sementara itu, Wakapolresta Cirebon, AKBP Teguh Triwantoro menyampaikan, bahwa pihaknya masih konsen dalam akselerasi vaksin. Selian melakukan vaksin dosis 2, pihaknya juga akan melakukan vaksin booster.

“Kami juga akan melakukan penyisiran warga yang belum divaksin,” kata Teguh.

Sebagaj bentuk antisipasi penyebaran covid 19, pihaknya juga tidak akan mengeluarkan izin keramaian. Karena menurutnya, berkaca dari kasus yang terjadi di Subang dan Bandung, terjadi kerumunan massa yang begitu banyak, yang sangat berpotensi menjadi klaster penyebaran covid 19. ( Tim Liputan )

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *