Humas Setda  –  Dalam rangka menuntaskan buta aksara di Indonesia, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI menggelar acara Puncak Peringatan Hari Aksara Internasional yang bertempat di Gor Ewangga Kabupaten Kuningan dengan tema “Membangun budaya literasi di era digital”. Hadir dalam acara Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Prof. Dr. Muhadjir Effendi diqdampingi Istri, Dirjen Pendidikan Paud RI,  Forum BKAD, Bupati Pasuruan, Bupati Sigi, Bupati Probolinggo, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Bupati Kuningan, Bupati Cirebon, serta para penerima penghargaan se-indonesia, Jum’at (8/9/2017).

 

Bupati Cirebon, Dr. H. Sunjaya Purwadisastra, Drs., MM., M.Si menerima penghargaan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan sebagai penghargaan dalam puncak peringatan Hari Aksara Internasional kategori atas kinerja dan kepedulian yang tinggi dalam percepatan penuntasan buta aksara.

 

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof. Dr. Muhadjir Effendy dalam sambutannya menyampaikan tingkat buta huruf di Indonesia mengalami penurunan yang sangat drastis, sekarang tinggal 2,07% untuk negara yang jumlah penduduknya terbesar keempat di dunia, ini suatu prestasi yang luar biasa. Dibandingkan Indonesia, Amerika lebih maju jumlah buta hurufnya tinggi 1% itu kalau kita masih 2% ke 2,07% berarti masih perlu kerja keras lagi. Bagaimana bisa meyamai Amerika syukur-syukur bisa di atasnya Amerika.

 

Menurut Muhadjir Effendy bahwa perintah yang pertama turun di zaman Rasulullah Nabi Muhammad SAW adalah perintah untuk membaca Iqro. Iqro sebetulnya artinya belajar, bahasa Arab yang punya istilah yang sangat spesifikasi jadi artinya pembaca tetapi sekaligus belajar. Belajar itu bisa dimana saja tidak hanya di sekolah akan tetapi bisa juga di mesjid, di rumah, dan sebagainya. (Jae)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *