Humas Kab.Cirebon –  Pemerintah Kabupaten Cirebon terus berupaya untuk menurunkan angka pengangguran, yang saat ini meningkat akibat adanya pandemi covid 19. Salah satu upaya yang dilakukan, yaitu dengan memberikan pelatihan peningkatan kualitas produktivitas tenaga kerja.

Kegiatan hasil kerjasama Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Cirebon dan Balai Tenaga Kerja Provinsi Jawa Barat ini, melatih ratusan anak muda untuk bisa menguasai sejumlah keahlian. Keahlian yang dilatihkan seperti, teknisi AC, teknisi handphone, las industri, tekni bordir, mennjahit dan lainnya.

Bupati Cirebon Drs H Imron, M.Ag mengatakan, bahwa pelatihan ini, merupakan salah satu bentuk persiapan menjelang masuk ke dunia kerja. Sehingga ujar Imron, ketika nanti ada lowongan pekerjaan, alumni peserta pelatihan ini sudah siap untuk bekerja.

“Karena bekerja itu, harus didasari oleh keterampilan dan keahlian,” kata Imron.

Imron mengakui, bahwa tingkat pengangguran di Kabupaten Cirebon masih cukup tinggi. Apalagi, dalam kondisi pandemi saat ini, membuat masyarakat yang awalnbya sudah memiliki pekerjaan, banyak yang mengalai PHK.

Sehingga ujar Imron, pelatihan ini merupakan salah satu upaya dari Pemkab Cirebon dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dalam menanggulangi hal tersebut. Imron berharap, alumni pelatihan ini, buka hanya akan menjadi seorang pekerja, tapi juga bisa membuat usaha sendiri.

“Kita targetkan sebanyak-banyaknya alumni pelatihan ini, agar lebih banyak lagi tenaga kerja kita yang didasari keterampilan,” kata Imron.

Kepala Disnakertrans Kabupaten Cirebon, Erry Achmad Husaeri mengatakan, bahwa dalam kegiatan ini diikuti oleh sebantak 288 peserta. Untuk 128 peserta yang program pelatihannya didanai oleh APBN, kegiatannya dilaksanakan di UPTD BLK Plumbon. Sedangkan untuk 160 peserta yang pelatihannya didanai oleh APBD Kabupaten Cirebon, kegiatannya tersebar disejumlah desa dan kecamatan di Kabupaten Cirebon.

“Total peserta, sebanyak 288 peserta,” kata Erry.

Agar bisa memberikan hasil yang maksimal dalam pelatihan ini, pihaknya menerapkan prosentasi sebanyak 30 persen teori dan 70 persen untuk praktek. Jumlah jam dan hari dalam pelaksanaan pelatihan ini juga, berbeda-berbeda. Tergantung dari kejuruan yang diambil. Namun lama waktunya, mulai dari 24hari hingga sebulan.

Erry juga mengungkapkan, bahwa dalam masa pandemi ini, jumlah pengangguran terbuka di Kabupaten Cirbeon, mengalami peningkatan dibandingkan sebelumnya. Jika sebelumnya hanya 10,28 persen, saat ini mencapai 11,25 persen.

“Menurut data BPS pada Oktober 2020 lalu, jumlah pengangguran di Kabupaten Cirbeon, mencapai 112.145 orang,” kata Erry.

Erry berharap, dengan adanya pelatihan ini, angka pengangguran di Kabupaten Cirebon bisa menurun. Ia sendiri menargetkan, jumlah pengangguran di Kabupaten Cirebon, bisa turun 0,4 persen dalam setiap tahunnya. (Tim Liputan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *