Humas Setda  –  Hari jadi Tentara Nasional Indonesia (TNI) diperingati hari ini yang ke-72, Kamis 5 Oktober 2017. Tanggal ini memiliki sejarah panjang diawal masa kemerdekaan. Tanggal 5 Oktober 1945, maklumat pemerintah mengubah Badan Keamana Rakyat (BKR) menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR) yang juga memasukkan para mantan anggota Pembela Tanah Air (PETA). BKR Darat, Laut, dan Udara secara bertahap juga menyesuaikan penamaannya.

 

Nama TKR sempat diubah menjadi Tentara Keselamatan Rakyat. Tetapi kemudian mengalami perubahan lagi menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI) pada tahun 1946. Presiden Sukarno kemudian mengubah lagi nama TRI menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada 3 Juni 1947. TNI merupakan gabungan dari TRI dan tentara elemen-elemen rakyat lainnya.  Jenderal Soedirman kemudian ditunjuk menjadi Panglima Besar pertama TNI. Meski nama TNI baru diberikan pada tanggal 3 Juni 1947, namun hari lahir kesatuan tersebut tetap diperingati setiap 5 Oktober.

 

Memperingati HUT TNI tersebut, pagi ini sekitar pukul 07.30. WIB,  Bupati cirebon, Dr. H. Sunjaya Purwadisastra, MM. M.Si menghadiri upacara peringatan HUT TNI yang dilaksanakan di Alun-alun Kejaksan Kota Cirebon.  Para pimpinan unsur Forkopimda Kabupaten dan Kota bersama Walikota Cirebon, Nazarudin Aziz, SH., sembari mempersiapkan diri menuju lokasi upacara, menyempatkan berfoto bersama di ruang depan Pendopo Rumah Dinas Bupati Jl. RA. Kartini No. 1 Kota Cirebon. Upacara peringatan ini juga dihadiri dari unsur organisasi masyarakat, tokoh masyarakat, dan pasukan dari berbagai kesatuan unsur TNI/Polri di kabupaten/kota.

 

Memasuki tempat upacara, pasukan dari berbagai kesatuan tampaknya sudah berbaris rapih dan masing-masing komando saling menyiapkan barisannya. Telah terlihat pemimpin upacara, Mayor Infantri Zulkifli, dan selaku Inspektur Upacara yaitu Kasrem 063/SGJ, Kolonel Infantri Wahyu Widodo. Memulai acara, pasukan Paskibra Kota Cirebon, diiringi lagu kebangsaan Indonesia Raya, mengibarkan bendera merah putih hingga naik ke tiang kehormatan.

 

Usai pengibara, Inspekturupacara melakukan pemeriksaan pasukan, yang kemudian langsung dilanjutkan pembacaan pidato Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo. Pidato berisi ajakan kepada  seluruh jajaran TNI untuk memperkokoh iman kepada Tuhan Yang Maha Esa, sebagai landasan utama melanjutkan perjuangan dalam rangka menciptakan persatuan dan kesatuan bangsa serta menjadikanya bangsa Indonesian yang bermartabat, moto BERSAMA RAKYAT TNI KUAT, dijadikan acuan bahwasanya TNI itu lahir dan terbentuk dari rakyat, maka harus bersinergi dengan rakyat, menjunjung tinggi martabat TNI, Karena hancurnya TNI adalah hancurnya sebuah bangsa.

 

“TNI harus lebih mengedepankan kepetingan nasional daripada kepentingan pribadi. Junjung tinggi kedaulatan RI yang berdasarkan Pancasila, taati hukum, dan mantapkan komando dan persatuan”, ungkap Wahyu Widodo diakhir dalam pembacaan sambutan Panglima TNI tersebut.

 

Setelah upacara selesai dilanjutkan pemotongan nasi tumpeng oleh Kasrem Wahyu Widodo didampingi Bupati Cirebon serta Walikota Cirebon dan Kapolres Cirebon, dan potongan kue yang pertama di berikan kepada salah seorang dari Veteran yang hadir pada acara upacara peringatan tersebut.  Dipenghujung rangkaian acara dilanjutkan dengan pertunjukan baris berbaris  dari anggota TNI/Polri.  (Nrjt/Jay)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *