Humas Setda – Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) XIV dan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK Ke-45, merupakan kelanjutan dari seluruh rangkaian kegiatan yang diagendakan dan diawali oleh penyelenggaraan di tingkat nasional, dilanjutkan dengan penyelenggaraan di tingkat Provinsi Jawa Barat yang kemudian baru di tingkat kabupaten. Pemerintah Kabupaten Cirebon memperingati kegiatan BBGRM dan HKG dipusatkan di Lapangan Bola Pandawa Desa Wanayasa Kecamatan Beber, Rabu (24/5/2017).
Kegiatan BBGRM dan HKG ke-45 dihadiri oleh Bupati Cirebon, DR. H Sunjaya Purwadisastra, Drs., MM., MSi, Ketua TP PKK Kabupaten Cirebon Hj Wahyu Tjiptaningsih, SE., M.Si, unsur Forkopimda, Kepala OPD, Para Camat dan Ketua TP PKK Kecamatan. Bupati menyampaikan bahwa pencanangan Bulan Bhakti Gotong Royong XIV dan Peringatan Hari Kesatuan Great (HKG) PKK Ke-45 tahun 2017 merupakan upaya melestarikan dan meningkatkan nilai-nilai untuk mewujudkan semangat kebersamaan yang berintegritas dan mandiri, bahkan dapat dijadikan momentum untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan serta partisipasi masyarakat untuk menguatkan integrasi sosial yang akhir-akhir ini cenderung menurun.
“Memang tidaklah mudah untuk melestarikan dan mempertahankan semangat gotong royong ditengah alam kehidupan sekarang ini yang semakin individualis dan kompetitif, cenderung lebih menunjukkan persaingan daripada kebersamaan untuk maju, walaupun berat namun kita terus lakukan upaya pelestarian melalui kegiatan ini,” ungkapnya. Sementara itu, berikutnya menurut Bupati bahwa tujuan dari Bulan Bhakti Gotong Royong adalah untuk meningkatkan kemampuan, kesadaran dan tanggungjawab terhadap hasil-hasil pembangunan warga masyarakat dalam memenuhi kebutuhan .
Diakhir memberikan sambutan Bupati Cirebon mengajak masyarakat Kabupaten Cirebon untuk bersama-sama membangun kesejahteraan masyarakat melalui perwujudan kesejahteraan keluarga yang mandiri dan sejahtera, memperkokoh dan memperkuat sinergitas program dan kegiatan, mendorong dan memotivasi seluruh masyarakat agar tetap menjunjung tinggi jati diri bangsa Indonesia. (Jae)